Soal dan Pembahasan Redoks dan Sel Elektrokimia Kimia – UTBK SNBT

Redoks dan elektrokimia merupakan salah satu materi yang sedikit rumit untuk dipelajari karena banyak konsep, rumus dan hitungan yang harus dipahami prinsipnya.

Redoks (reduksi-oksidasi) adalah singkatan dari dua proses yang selalu terjadi bersamaan dalam reaksi kimia: reduksi dan oksidasi. Dalam sel elektrokimia, energi kimia dari reaksi redoks diubah menjadi energi listrik. Sel elektrokimia umumnya terdiri dari dua elektroda (anoda dan katoda) yang dicelupkan dalam larutan elektrolit.

Sebelum melihat Soal dan Pembahasan Materi Redoks dan sel elektrokimia berikut, ada baiknya membaca materinya disini!

Soal dan Pembahasan Redoks dan Sel Elektrokimia Persiapan Ujian UTBK SNBT 2024

1. Bilangan oksidasi kromium yang sama pada pasangan senyawa berikut adalah….

A. K2Cr2O7 dan Cr2O3
B. K2Cr2O7 dan Cr(OH)4–
C. K2CrO4 dan Cr2O3
D. K2CrO4 dan Cr(OH)4 –
E. Cr(OH)4 – dan Cr2O3

Pembahasan :
Pertama kita cari bilangan oksidasi (Biloks) Cr dari masing-masing senyawa

* Bilangan Oksidasi Cr pada K2Cr2O7
2 (Biloks K) + 2 (Biloks Cr) + 7 (Biloks O) = 0
2 (+1) + 2 (biloks Cr) + 7(-2) = 0′
2 (biloks Cr) = +12
biloks Cr = +6

*Bilangan Oksidasi Cr pada Cr2O3
2 (biloks Cr) + 3 (biloks O) = 0
2 (biloks Cr) + 3 (-2) = 0
2 (biloks Cr) = +6
biloks Cr = +3

* Bilangan Oksidasi Cr pada Cr(OH)4
biloks Cr + 4(biloks O) + 4 (biloks H) = -1
biloks Cr + 4(-2) + 4(+1) = -1
biloks Cr = -1 + 4
biloks Cr = +3

*Bilangan Oksidasi Cr pada K2CrO4
2 (biloks K) + biloks Cr + 4(biloks O) = 0
2 ( +1) + biloks Cr + 4(-2) = 0
biloks Cr = +6

Berdasarkan Option yang diminta, bilangan oksidasi kromium yang sama beada pada pasangan Cr(OH)4 dan Cr2O3 sebesar +3

Kunci Jawaban : E

2. Bilangan Oksidasi N paling rendah terdapat pada senyawa….

A. HNO3
B. HNO2
C. N2O
D. NO
E. NO2

Pembahasan :

*Biloks N dalam HNO3
biloks H + biloks N + 3(biloks O) = 0
(+1) + biloks N + 3(-2) = 0
biloks N = +5

*Biloks N dalam HNO2
biloks H + biloks N + 2(biloks O) = 0
(+1) + biloks N + 2(-2) = 0
biloks N = +3

*Biloks N dalam N2O
2(biloks N) + biloks O = 0
2(biloks N) + (-2) = 0
biloks N = +1

*Biloks N pada NO
biloks N + biloks O = 0
biloks N + (-2) = 0
biloks N = +2

*Biloks N pada NO2
biloks N + 2(biloks O) = 0
biloks N + 2(-2) = 0
biloks N = +4

maka diantara option yang diberikan soal, yang memiliki nilai biloks N paling rendah adalah pada senyawa N2O yaitu +1

Kunci jawaban : C

3. Koefisien reaksi yang benar untuk reaksi redoks : Al + NO3– → Al(OH)4– + NH3 adalah….

A. 3 Al dan 8 NO3–
B. 8 Al dan 3 NO3 –
C. 2 Al dan 2 NO3 –
D. 4 Al dan 2 NO3 –
E. Al dan 3 NO3 –

Pembahasan :

Pertama tentukan biloks dari masing-masing unsur (Al dan N) pada reaksi :

Al + NO3 → Al(OH)4 + NH3
0 +5 +3 -3

Al : megalami kenaikan 3
N : mengalami penurunan 8

maka koefisien Al dikalikan 8, dan koefisien NO3 dikalikan 3
sehingga koefisien reaksi yang tepat adalah 8 Al + 3 NO3 → 8 Al(OH)4 + 3 NH3

Kunci Jawaban : B. 8 Al dan 3 NO3

4. Korosi pada alumunium tidak menyebabkan logam tersebut keropos seperti korosi pada besi

SEBAB

Oksigen lebih mudah mengoksidasi besi dibandingkan dengan mengoksidasi alumunium

Pembahasan :

Mari kita bahas satu-satu dari pernyataan dan alasan nya!

*Pernyataan benar, Korosi pada logam Al tidak akan sama seperti korosi yang terjadi pada besi (terjadi keropos)

*Alasan salah, Korosi yang terjadi pada logam alumunium hanya terjadi di lapisan permukaan dikarenakan Eo Al3+/Al < Eo Fe2+/Fe, sehingga Al lebih mudah dioksidasi daripada besi.

Kunci Jawaban : C

Volume gas H2 dan Cl2 yang dihasilkan pada elektrolisis akan sama jika digunakan muatan listrik yang sama. SEBAB Jumlah elektron yang terlibat pada elektrolisis pembentukan gas H2 dan Cl2 sama

5. Volume gas H2 dan Cl2 yang dihasilkan pada elektrolisis akan sama jika digunakan muatan listrik yang sama.

SEBAB

Jumlah elektron yang terlibat pada elektrolisis pembentukan gas H2 dan Cl2 sama

Pembahasan :

Untuk pernyataan dan alasan bisa dibahas secara bersamaan. Pertama-tama kita buat reaksi elektrolisis.

Pada reaksi elektrolisis, gas H2 dan Cl2 akan terbentuk seperti :
Katoda : 2H+ + 2e → H2(g)
Anoda : 2Cl → Cl2(g) + 2e

* Pernyataan benar, karena elektron yang terlibat dalam pembentukan gas sama sebesar 2e yang jika dialiri muatan listrik yang sama akan mengakibatkan volume gas H2 dan Cl2 akan sama pula (sesuai dengan aturan hukum Faraday II).

*Alasan Benar.

Karena Pernyataan dan alasan benar serta merupakan hubungan sebab akibat, maka jawaban yang benar adalah A.

6. Suatu sel kering bekerja menurut reaksi: Zn(s)+ 2 MnO2(s) → ZnMn2O4(s) untuk menghasilkan muatan sebesar 965 Coulomb, maka…. (Ar Zn = 65; Mn = 55; 0 = 16; dan Konstanta Faraday = 96.500 Coulomb/mol elektron)

  1. Jumlah Zn yang bereaksi adalah 0,325 gram
  2. Jumlah MNO2 yang bereaksi adalah 1,10 gram
  3. Jumlah ZnMn2O4, yang terbentuk adalah 0,005 mol
  4. Dalam sel tersebut MnO2 bertindak sebagai reduktor

Pembahasan :

Reaksi : Zn(s)+ 2 MnO2(s)  â†’ ZnMn2O4(s)

(1) Massa Zn yang bereaksi :

massa Zn = Ar Zn / 2 x 965/96.500 = 0,325 gram (benar)

(3) Jumlah ZnMn2O4 yang terbentuk

Mol Zn = 0,325/65 = 0,005 mol
mol ZnMn2O4 = mol Zn = 0,005 mol (benar)

(2) Massa MnO2 yang bereaksi

mol MnO2 = 2/1 x 0,005 = 0,01 mol
massa MnO2 = mol x Mr = 0,01 x 87 = 0,87 gram (salah)

(4) MnO2 termasuk kedalam oksidator karena bilangan oksidasinya mengalami penurunan.

Karena yang benar pernyataan nomor (1) dan (3), maka jawabannya adalah B.

7. Elektrolisis larutan ZnSO4 (Ar = 65) menghasilkan 16,25 g logam Zn. Bila arus yang sama digunakan untuk mengelektrolisis larutan NiSO4 (Ar = 59), maka massa logam Ni yang diperoleh adalah ….

A. 4,51 gram
B. 14,75 gram
C. 17,90 gram
D. 23,03 gram
E. 32,50 gram

Pembahasan :

Tips : Jika diketahui 2 larutan yang memiliki arus yang sama, maka gunakan rumus hukum Faraday yang ke II

WZn/WNi = eZn/eNi

WNi = WZn x eZn/eNi

WNi = 16,25 x (59/2)/(65/2) = 14,75 gram

Jaadi, massa logam Ni yang diperoleh adalah sebesar 14,75 gram.

Kunci Jawaban : B

8. Pada elektrolisis AgNO3 dengan elektrode inert dihasilkan gas oksigen 5,6 liter pada STP. Jumlah listrik dalam Coulomb yang dialirkan pada proses tersebut adalah….

A. 96.500
B. 96.500/2
C. 96.500/3
D. 96.500/4
E. 96.500/5

Pembahasan :

Karena menggunakan elektrode inert, maka reaksi yang terjadi adalah : 2H2O → 4H+ + 4e + O2

mol O2 = Volume/ 22,4 = 5,6/22,4 = 0,25 mol.

jumlah elektron = 4 x 0,25mol = 1mol
1 mol = 96.500C

Kunci Jawaban : A

9. Perhatikan reaksi di bawah ini!

Cu + H+ → tidak bereaksi
Pb + 2H+ → Pb2+ + H2
Pb + H2O→ tidak bereaksi
Ca + 2H2O → Ca2+ + H2 + 2OH–

Berdasarkan reaksi di atas, urutan kereaktifan logam berdasarkan kemudahan teroksidasi adalah…

A. Ca > Cu > Pb
B. Pb > Ca > Cu
C. Pb > Cu > Ca
D. Cu > Pb > Ca
E. Ca > Pb > Cu

Pembahasan :

cara yang dipakai dapat menggunakan deret volta, adapun urutan deret volta adalah sbb :

Li – K – Ba – Ca – Na – La – Ce – Mg – Lu – Al – Mn – (H2O) – Zn – Cr – Fe – Cd – Co – Ni – Sn – Pb – H – Sb – Bi – Cu – Hg – Ag – Pt – Au

semakin kekiri logam dalam deret volta, maka semakin mudah mengalami oksidasi, sehingga kereaktifannya semakin tinggi.

*jika kita tidak hapal deret volta, bisa memperhatikan reaksi yang diketahui pada soal. sekarang mari kita perhatikan satu persatu reaksi pada soal :

*reaksi pertama : Cu + H+ → tidak bereaksi jika tidak bereaksi,
artinya Cu tidak dapat mereduksi H, maka Cu berada di kanan H

*reaksi kedua : Pb + 2H+ → Pb2+ + H2 Logam Pb berada di sebelah kiri H

*reaksi ketiga : Pb + H2O→ tidak bereaksi artinya Pb tidak dapat mereduksi H2O, maka logam Pb berada di sebelah kanan H2O.

*reaksi keempat : Ca + 2H2O → Ca2+ + H2 + 2OH artinya Ca berada di sebelah kiri H2O

Jika kita susun logam-logam tersebut sesuai data yang diperoleh, maka akan menjadi : Ca – H2O – Pb – H – Cu

Dalam deret volta, semakin kekiri, sifat reduktor akan semakin kuat (semakin mudah teroksidasi). maka urutan yang tepat berdasarkan kemudahan teroksidasi adalah : Ca > Pb > Cu.

Kunci Jawaban : E.

10. Diketahui data :

Cu2+ + 2e → Cu Eo = +0,34 volt
Pb2+ + 2e → Pb Eo = -0,13 volt
Mg2+ + 2e → Mg Eo = -2,3 volt

Data tersebut memberikan informasi bahwa reaksi yang dapat berlangsung adalah:

(1) Cu + Mg2+ (1M)
(2) Pb + Cu2+ (1M)
(3) Pb + Mg2+ (1M)
(4) Mg + Cu2+ (1M)

Pembahasan :

Mari kita susun ketiga logam tersebut dalam deret volta ( lihat dari nilai Eo nya)

urutan : Mg – Pb – Cu

dalam deret volta berlaku, seamkin kekiri deret volta maka akan sifat reduktornya akan semakin kuat, yang artinya Logam dari kiri bisa mendesak logam dikanannya, tapi tidak berlaku untuk sebaliknya.

(1) Logam Cu berada disebelah kanan Mg, maka Cu tidak bisa mendesak Mg. Sehingga reaksi tidak dapat berlangsung
(2) Logam Pb berada disebelah kiri Cu, maka reaksi dapat berlangsung.
(3) Pb berada disebelah kanan Mg, maka Pb tidak dapat mendesak Mg. sehingga reaksi tidak dapat berlangsung.
(4) Mg berada disebelah kiri Cu, sehingga Mg dapat mendesak Cu dan reaksi dapat berlangsung.

Dari keempat data tersebut, reaksi yang dapat berlangsung adalah (2) dan (4)

Kunci Jawaban : C

Jika kamu ingin diskusi atau ingin bertanya bisa melalui :

sosial media Ig : @anakreaksi (jangan lupa follow agar tidak ketinggalan info terbaru)

email : admin@anakreaksi.com

Semoga membantu, Salam Reaksi!!

Scroll to Top