Senyawa Hidrokarbon : Pengertian dan Klasifikasinya

Senyawa kimia pada dasarnya terbagi atas dua bagian, yakni senyawa organik dan anorganik. Pada awal mulanya senyawa organik selalu dikaitkan dengan sistem kehidupan. Namun seiring berjalannnya waktu pemahaman tersebut dikalahkan dengan suatu penemuan senyawa anorganik yang di ubah menjadi senyawa organik, yaitu Urea.

Senyawa Organik adalah suatu senyawa yang terdiri dari unsur-unsur penyusunnya yaitu hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, halogen, ataupun posfor.

Pengertian Senyawa Hidrokarbon

Senyawa organik yang paling sering ditemukan di alam adalah senyawa Hidrokarbon.

Senyawa Hidrokarbon adalah senyawa organik yang mengandung atom karbon (C) dan Hidrogen (H) sebagai atom penyusunnya. Rumus kimia nya biasa disebut CxHy.

Mungkin terdengar sangat sepele hanya terdiri dari dua unsur, namun kenyataannya senyawa hidrokarbon ini sangat banyak terdapat di alam.

Contoh senyawa hidrokarbon : CH4 (gas metana) yang berfungsi sebagai bahan bakar. Contoh lainnya C2H4 (etena) yang berfungsi sebagai obat bius

Klasifikasi Senyawa Hidrokarbon

Hidrokarbon dapat diklasifikasikan kedalam 3 kelas :

1. Hidrokarbon Alifatik. Dalam pengklasifikasian ini, atom-atom karbon berikatan satu dengan lainnya membentuk suatu rantai hidrokarbon. Contohnya : alkana, alkena dan alkuna.

2. Hidrokarbon Alisiklik. Dalam klasifikasi ini, tom-atom karbon akan saling berikatan membentuk suatu cincin.

3. Hidrokarbon Aromatik. Dalam hidrokarbon ini, senyawa atom karbon yang membentuk melingkar mempunyai struktur benzena atau dengan kata lain merupakan senyawa yang berhubungan dengan benzena.

Hidrokarbon Alifatik

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, pada klasifikasi ini, senyawa hidrokarbon terdiri dari tiga jenis yaitu alkana, alkena, dan alkuna

1. Alkana

Alkana sering juga disebut dengan hidrokarbon jenuh dikarenakan senyawa ini memiliki ikatan tunggal baik antara senyawa karbon (C – C) atau karbon dengan hidrogen (C – H). Dalam kehidupan sehari-hari kadang senyawa ini disebut juga dengan parafin, parum afinis yang tidak mudah bereaksi atau disebut dengan senyawa alifatik.

Senyawa alkana memiliki rumus umum CnH2n+2, dimana n adalah sebuah bilangan bulat.

Berikut deret homolog senyawa golongan alkana :

tata nama senyawa alkana dalam senyawa Hidrokarbon

Sifat-sifat Alkana

adapun sifat-sifat yang dimiliki senyawa golongan alkana :

1. Alkana dapat larut dalam pelarut polar dan tidak dapat larut dalam pelarut yang non polar.

2. Senyawa alkana dapat mengalami pembakaran yang akan menghasilkan karbondioksida (CO2) dan air (H2O).

3. Jika direaksikan dengan klor dan brom dengan bantuan sinar matahari, senyawa alkana akan mengalami reaksi halogenasi. dimana urutan reaktivitas halogen dengan sebagai berikut : F2 > Cl2 > Br2.

4. Alkana dapat mengalami dekomposisi pada suhu termal sehingga berubah menjadi hidrokarbon- hidrokarbin yang kecil. Hal ini dikenal juga dengan sebutan cracking.

5. Alkana dengan rantai lurus bila dipanaskan dengan senyawa AlCl3 pada suhu 300C akan membentuk alkana rantai cabang. Peristiwa ini disebut juga dengan isomerisasi.

Pembuatan alkana

Senyawa alkana dapat dibuat dengan reaksi-rekasi berikut ini :

1. Rekasi reduksi alkil halida (R-X, X= unsur halogen). Pada metode ini, alkil halida dapat diubah menjadi alkana dengan cara mereduksinya menggunakan gabungan antara unsur Zn atau Cu, senyawa LiAlH4, atau HI dengna menggunakan suhu 150C dengan tekanan tertentu.

2. Metode sintesis Wurtz. pada metode ini, dua macam alkil dapat direaksikan dengan menggunakan Na dalam eter.

3. Hidrogenasi suatu alkena. dalam metode ini, reaksi akan berlangsung dengan baik apabila menggunakan katalis Ni atau Pt pada suhu dan tekanan tertentu.

4. Dekarboksilasi asam. Pada metode ini, alkana dapat dibuat dengan memanaskan garamnya dengan sodalime atau menggunakan elektrolisis Kolbe.

2. Alkena

Alkena merupakan senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap dua pada atom C = C, sehingga mempunyai kekurangan dua atom hidrogen. Alkena sering juga disebut sebagai senyawa hidrokarbon tak jenuh.

Adapun rumus bangun senyawa alkena adalah CnH2n.

Berikut ini deret homolog senyawa alkena :

deret homolog senyawa alkena dalam senyawa hidrokarbon

alkena ini berisomer dengan sikloalkana. Contoh : butena berisomer dengan siklobutana, propena berisomer dengan siklopropana, pentena berisomer dengan siklopentana dan seterusnya.

Sifat-sifat Alkena

Adapun sifat-sifat pada senyawa alkena adalah :

1. Alkena tidak dapat larut di dalam air tetapi dapat larut dalam pelarut organik

2. Senyawa alkena lebih reaktif daripada senyawa alkana

3. Senyawa alkena mempunyai elektron π (phi) dan dapat berekasi dengan gugus elektrofil

4. Reaksi-reaksi yang terdapat pada senyawa alkena adalah : reaksi adisi, reaksi oksidasi, reaksi ozonolisis, rekasi diena.

Pembuatan Senyawa Alkena

Alkena dapat dibuat dengan melibatkan reaksi dan senyawa berikut ini :

1. Reaksi dengan senyawa Alkil Halida. Pada reaksi ini, jika alkil halida direaksikan dengan senyawa KOH atau NaOH, maka akan mengalami dehidrohalogenisasi menjadi senyawa alkena.

2. Menggunakan senyawa asetilena. Asetilena jika dihidrogenasi dengan bantuan Pb dalam BaSO4 maka akan menghasilkan senyawa alkena.

3. Menggunakan senyawa alkohol. Alkohol dapat mengalami reaksi dehidrasi jika ditambah dengan asam sulfat pekat, P2O5, Al2O3, atau dengan asam posfat.

3. Alkuna

Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang memiliki ikatan rangkap tiga, Sehingga panjang ikatan alkuna lebih pendek dibandingkan ikatan pada alkena dan panjang ikatan alkena lebih pendek dibandingkan panjang ikatan pada alkana.

Alkuna berisomer dengan alkena yang mempunyai ikatan rangkap dua, atau suatu senyawa yang mempunyai satu ikatan rangkap dua dan satu siklik.

rumus bangun dari senyawa lakuna adalah : CnH2n-2

Berikut deret homolog dari senyawa alkuna :

deret homolog senyawa alkuna dalam senyawa hidrokarbon

Sifat-sifat Alkuna

adapun sifat-sifat yang dimiliki oleh senyawa alkuna adalah :

1. Alkuna mudah mengalami reaksi adisi sama seperti alkena. reaksi adisi ini dapat berlangsung dengan hidrogen, halogen, halogen dan asam, dan lainnya. reaksi adisi yang dimaksud disini mengikuti aturan Markovnikov.

2. Senyawa alkuna dapat juga mengalami oksidasi. Contoh : asetilena jika dioksidasi dengan asam kromat akan menghasilkan asam asetat, dan jika dioksidasi dengan KMnO4 atau alkohol akan membentuk asam oksalat.

3. Senyawa alkuna dapat mengalami reaksi ozonolisis dengan menghasilkan diketon yang akan dioksidasi membentuk asam.

4. Alkuna dapat mengalami reaksi pembentukan asetileda.

Pembuatan Senyawa alkuna

Ada beberapa cara pembuatan senayawa alkuna, diantaranya :

1. Alkuna dapat dibuat dari senyawa alkena..

2. Alkuna dapat dibuat dengan Hidrolisis Karbida (hanya untuk asetilena)

3. Melalui elektrolisis Kolbe dari larutan garam kalium atau natrium maleat maupun fumarat.

4. Melalui reaksi alkali-logam asetilida dengan alkil halida. Pada reaksi ini, asetilena bereaksi dengan NaNH2 membentuk asetilida, lalu asetilida direaksikan dengan alkali primer sehingga menghasilkan produk alkuna yang besar.

Bahas soal-soal Hidrokarbon yang sering muncul di UTBK, SBMPTN dan UM lainnya!

Jika kamu ingin diskusi atau ingin bertanya bisa melalui :

sosial media Ig : @anakreaksi (jangan lupa follow agar tidak ketinggalan info terbaru)

email : admin@anakreaksi.com

Scroll to Top