Mengenal Capsaicin, Senyawa pada Cabai yang Dapat Mengurangi Rasa Sakit

Mengenal Capcaisin tidak asingg ditelinga kita karena senyawa ini merupakan senyawa yang sangat dekat dengan lingkungan kita. Senyawa ini dapat menimbulkan rasa pedas pada cabai yang kita konsumsi. Tak hanya pada cabai capsaicin juga ada pada bumbu dapur lainnya seperti pada lada.

Pengertian Capsaicin

manfaat capsaicin - cabai dalam mengurangi sakit

Capsaicin adalah Senyawa bioaktif yang biasa terkandung pada cabai dan berbagai jenis buah lada (Capsium dan Sola naceae) yang dapat menimbulkan efek pedas dan panas.

Capsaicin juga merupakan senyawa yang dapat meransang keluarnya air mata ketika mulut terasa pedas hingga terasa hampir terbakar. Eksrak Senyawa Capsaicin diisolasi pertama kali pada tahun 1876, dan strukturnya ditemukan pada tahun 1919.

Sifat Kimia Capsaicin

gmbar struktur kimia capsaicin - anakreaksi.com
Struktur Kimia Capsaicin

Capsaicin (8-metil-N-vanilil-6-nonenamida) merupakan kelompok senyawa amida dari vaniliamin dengan asam lemak rantai yang bercabang dengan panjang rantai karbon sekitar 9 sampai 11. Capsaicin juga merupakan senyawa nonpolar yang memiliki beberapa gugus polar terhadap hidrogen yang berikatan dengan air. Hal ini mengartikan bahwa senyawa ini tidak dapat larut didalam air.

Oleh karena senyawa capsaicin tidak larut dalam air, maka ketika kita merasa kepadasan akibat cabe ataupun lada, maka tidak akan mempan hanya dengan meminum air saja.

Capsaicin memilki sifat tidak berwarna, tidak berbau, dan memilki titik didih 210-220ºC, dengan titik lelehnya sekitar 62-65ºC. Kadar capsaicin dipengaruhi oleh tingkat kematangan dari cabai tersebut. Semakin tua tingkat kematangan cabai, maka rasa capsaicin akan semakin pedas.

Capsaicin memiliki bentuk bubuk padat dan bubuk kristal. Senyawa ini juga mudah larut di dalam dietil eter, larutan alkohol, benzene dan klorofom serta susah larut dalam karbon disulfide dan HCL pekat.

Manfaat Capsaicin

Senyawa capsaicin ini mempunyai segudang manfaat, terutama dalam mengobati rasa sakit. Menurut ahli medis, sifat capsaicin ini mampu meredakan rasa sakit ketika habis digigit anjing, dengan cara menyemprotkan pada kaki yang digigit.

senyawa ini juga dapat menghilangkan rasa sakit akibat luka bakar yang menegani saraf, dan juga dapat mengurangi rasa sakit pada kaki orang yang terkena penyakit diabetes.

Capsaicin bersifat iritan terhadap manusia, dan menimbulkan rasa terbakar dan panas pada jaringan tubuh manapun yang terkena sentuh. Sifat iritan ini berguna untuk penelitan farmakologi, yang digunakan untuk menstimulasi saraf-saraf sensori dan sebagai pengobatan eksperimental untuk nyeri kronik.

Capsaicin bersifat antikoagulan, yang artinya mampu menjaga darag tetap encer dan mencegah terbentuknya kerak lemak pada pembuluh darah.

Jika sering memakan sambal, akan meminimalisir kemungkinan terjadinya penyumbatan pembuluh darah (aterosklerosis), sehingga mampu mencegah terjadinya serangan stroke, jantung koroner, dan impotensi.

Capsaicin juga bisa menumpulkan saraf tepi sehingga dapat berfungsi sebagai antialergi. Capsaicin membantu mengeluarkan lendir dari paru-paru (zat mucokinetic), sehingga membantu menyembuhkan penyakit bronkitis, influenza, sinusitis, dan asma.

Capsaicin menghalangi bahaya pada sel trachea, bronchial, dan bronchoconstriction yang digunakan sebagai peptisida pada biokimia.

Ternyata banyak ya manfaat capsaicin dari cabai! cocok banget nih buat kamu yang hobi makan pedas. Apalagi musim hujan gini suka flu dan batuk, enaknya makan bakso pake saos banyak-banyak.

Jika kamu ingin diskusi atau ingin bertanya bisa melalui :

sosial media Ig : @anakreaksi (jangan lupa follow agar tidak ketinggalan info terbaru) atau ke channel youtube kami di “Anak Reaksi Official”.

Scroll to Top