“Bayangkan jika kalian harus menghafal semua unsur kimia yang ada tanpa ada pola atau urutan yang jelas. Pasti akan sangat membingungkan, kan? Nah, para ilmuwan di masa lalu juga mengalami hal yang sama. Mereka ingin menemukan cara terbaik untuk mengelompokkan unsur-unsur, agar kita bisa lebih mudah mempelajari sifat dan hubungan antara satu unsur dengan yang lainnya.
Tabel periodik unsur yang kita gunakan saat ini adalah hasil dari perjalanan panjang penuh penelitian dan pengembangan selama ratusan tahun!
Awalnya, para ilmuwan hanya bisa mengelompokkan beberapa unsur yang mirip satu sama lain, tapi seiring dengan bertambahnya penemuan unsur baru, sistem ini menjadi semakin rumit. Mereka harus mencari pola yang dapat menjelaskan sifat-sifat unsur secara menyeluruh. Dari satu ilmuwan ke ilmuwan lain, dari teori ke teori, tabel ini pun berkembang hingga mencapai bentuk modern seperti yang kita kenal sekarang.
Simak Penjelasan Perkembangan Tabel Periodik Unsur secara lengkap berikut!
Johann Wolfgang Döbereiner, seorang kimiawan Jerman, mengelompokkan unsur-unsur dalam kelompok tiga (triad) yang memiliki sifat kimia serupa. Unsur-unsur dalam satu triad memiliki sifat yang berulang secara periodik, dengan massa atom unsur tengah adalah rata-rata dari dua unsur lainnya.
Contoh:
Contoh: Triad halogen: Klorin (Cl), Bromin (Br), dan Iodin (I).
Dalam triad ini, Bromin terletak di antara Klorin dan Iodin. Jika kita hitung rata-rata massa atom Klorin dan Iodin:
Massa atom Bromin adalah 79.9, yang sangat dekat dengan perhitungan rata-rata tersebut.
Kelemahan Hukum Triad Dobereiner :
John Newlands, seorang ilmuwan Inggris, menemukan bahwa unsur-unsur dapat diatur dalam urutan kenaikan massa atom, dan setiap unsur kedelapan memiliki sifat kimia yang mirip (mirip dengan oktaf dalam musik).
Contoh:
Unsur-unsur dalam Hukum Oktaf antara Litium (Li) dan Natrium (Na).
Jika kita mengurutkan unsur berdasarkan kenaikan massa atom, Natrium (Na) merupakan unsur kedelapan setelah Litium (Li), dan keduanya memiliki sifat kimia yang mirip. Ini terlihat dari kemiripan dalam hal reaktivitas dan pembentukan senyawa, seperti keduanya membentuk ion Na+ dan Li+.
Urutan unsur menurut Newlands: Litium (Li), Berilium (Be), Boron (B), Karbon (C), Nitrogen (N), Oksigen (O), Fluorin (F), Natrium (Na).
Kelemahan Hukum Oktaf:
Dmitri Mendeleev, seorang ilmuwan Rusia, menyusun unsur-unsur dalam tabel berdasarkan kenaikan massa atom. Ia meninggalkan ruang kosong untuk unsur yang belum ditemukan dan memprediksi sifat-sifat unsur yang akan ditemukan nanti.
Contoh:
1. Germanium (Ge)
Mendeleev meninggalkan ruang kosong untuk unsur yang belum ditemukan dan menamakannya “ekasilikon”. Ia memprediksi sifat-sifat unsur ini, seperti massa atom, densitas, dan sifat kimianya.
Beberapa tahun kemudian, unsur ini ditemukan dan diberi nama Germanium (Ge), yang sesuai dengan prediksi Mendeleev.
2. Telurium (Te) dan Iodin (I).
Mendeleev menempatkan Telurium (massa atom 127.6) sebelum Iodin (massa atom 126.9) berdasarkan sifat kimia, meskipun urutan massa atomnya terbalik. Ini diselesaikan dalam tabel modern.
Kelemahan Teori Mendeleev:
Henry Moseley menemukan bahwa sifat-sifat unsur lebih berkaitan dengan nomor atom (jumlah proton) daripada massa atom.
Tabel periodik modern yang kita gunakan sekarang ini disusun berdasarkan nomor atom (jumlah proton dalam inti atom) dan konfigurasi elektron.
Tabel Periodik saat ini ini mengelompokkan unsur-unsur dalam dua aspek utama:
Baca Juga: Konfigurasi Elektron
Terdapat 7 periode dan 18 Golongan pada tabel periodik saat ini.
karena periode 6 dan 7 terlalu panjang maka unsur dengan nomor atom 58-72 dan 90-103 dikeluarkan dari tabel dan ditempatkan dibawah tabel.
Golongan menunjukan garis yang tegak/vertikal dan menyatakan unsur yang memiliki sifat yang mirip.
Golongan = Elektron Valensi
Unsur dalam satu golongan berarti memiliki elektron valensi (elektron pada kulit terluar) yang sama.
Golongan dibedakan menjadi dau, yaitu: Golongan Utama (Golongan A) dan Golongan Transisi (Golongan B).
Unsur yang terletak pada golongan utama adalah unsur-unsur yang dalam pengisian elektronnya berkahir pada subkulit s atau subkulit p.
Aturan penomoran golongan untuk unsur utama:
struktur elektron valensi dari golongan utama:
ns…np…
n = periode
s+p = nomor Golongan
Nomor Golongan | Nama Golongan | Elektron Valensi |
---|---|---|
IA | Alkali | s1 |
IIA | Alkali Tanah | s2 |
IIIA | Boron | s2 p1 |
IVA | Karbon | s2 p2 |
VA | Nitrogen | s2 p3 |
VIA | Oksigen | s2 p4 |
VIIA | Halogen | s2 p5 |
VIIIA | Gas Mulia | s2 p6 |
Golongan transisi dibedakan menjadi dua, yaitu:
Aturan penomoran golongan untuk unsur transisi:
struktur elektron valensi dari golongan transisi:
ns…(n-1)d…
n = periode
s+d = nomor Golongan
Pengecualian:
struktur elektron valensi dari golongan transisi dalam:
(n-2)f…(n-1)d1ns2…
Jika berakhir di 4f: Lantanida
Jika berakhir di 5f: Aktinida
Periode mengacu pada baris horizontal dalam tabel periodik, yang menunjukkan jumlah kulit elektron (lapisan energi) yang dimiliki oleh suatu unsur. Ada 7 periode dalam tabel periodik, yang berkaitan dengan jumlah kulit elektron yang dimiliki suatu unsur.
Periode = Jumlah Kulit
Dalam satu periode unsur, sifat kimianya bertambah/berkurang secara teratur.
Periode | Kulit | Unsur |
---|---|---|
1 | K | 2 |
2 | L | 8 |
3 | M | 8 |
4 | N | 18 |
5 | O | 18 |
6 | P | 32 |
7 | Q | 20 |
Berdasarkan jenis orbital yang ditempati oleh elektron terakhir, unsur-unsur dalam sistem periodik dibagi atas:
1. Blok s (Golongan IA dan IIA)
Blok s tergolong logam aktif, kecuali H dan He. H tergolong nonlogam, sedangkan He tergolong gas mulia.
2. Blok p (Golongan IIIA sampai dengan VIIIA)
Blok p disebut juga unsur-unsur representatif karena di situ terdapat semua jenis unsur, logam, nonlogam, dan metaloid.
3. Blok d (Golongan IIIB sampai dengan IIB)
Blok d disebut juga unsur transisi, semuanya tergolong logam.
4. Blok f (Lantanida dan Aktinida)
Blok f disebut juga unsur transisi dalam, semuanya tergolong logam. Semua unsur transisi dalam periode 7, yaitu unsur-unsur aktinida, bersifat radioaktif.
1. Bagi unsur dengan konfigurasi elektron 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁶ 3d⁷ 4s², berlaku pernyataan bahwa unsur tersebut:
Pembahasan:
Jumlah elektron unsur tersebut = 2 + 2 + 6 + 2 + 6 + 7 + 2 = 27, dalam atom netral jumlah elektron = jumlah proton = nomor atom. Elektron valensi: 3d⁷ 4s² atau 4s² 3d⁷, termasuk dalam golongan VIIIB periode 4. Diagram subkulit 3d: ↑↓ ↑↓ ↑_ ↑_ ↑_ , terdapat 3 elektron tidak berpasangan.
2. Suatu atom netral mempunyai konfigurasi elektron 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁵ 4s¹. Dapat dikatakan bahwa atom ini:
Pembahasan: Atom dengan konfigurasi 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁵ 4s¹ berada dalam keadaan tereksitasi dan akan kembali menjadi konfigurasi normalnya 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁶ dengan memancarkan energi radiasi. Atom dengan konfigurasi 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁶ termasuk golongan VIIIA (gas mulia) periode 3.
3. Dalam tabel periodik Mendeleyev terdapat beberapa ramalan yang didasarkan atas…
A. Sifat fisis unsur dalam satu golongan
B. Pembagian massa atom sebelum dan sesudah unsur tersebut dalam satu golongan
C. Kereaktifan terhadap zat-zat tertentu
D. Massa jenis zat dalam satu golongan
E. Jumlah proton
Pembahasan:
Mendeleyev mengelompokkan unsur-unsur yang memiliki persamaan sifat dan ditempatkan dalam satu lajur vertikal yang disebut golongan. Dalam mengelompokkan unsur-unsur, Mendeleyev lebih menekankan pada persamaan sifat unsur dibandingkan dengan kenaikan massa atom relatifnya, sehingga terdapat tempat-tempat kosong dalam tabel periodik tersebut. Tempat-tempat kosong ini yang kemudian diramalkan akan diisi unsur-unsur yang waktu itu belum ditemukan. Di kemudian hari ramalan itu terbukti dengan ditemukannya unsur-unsur yang mempunyai sifat-sifat yang mirip sesuai ramalannya.
Jawaban: A
4. Kelemahan penyusunan atom dengan teori Oktaf, yaitu…
A. Terdapat beberapa atom yang memiliki massa lebih tinggi berada pada urutan yang lebih rendah
B. Urutan kenaikan massa atom tidak kontinu
C. Beberapa unsur yang menurut hitungan terdapat pada satu kelompok, tetapi sifatnya tidak sama
D. Penyusunan berdasarkan kenaikan massa atom banyak kelemahannya
E. Sistem oktaf hanya berlaku pada unsur-unsur dengan nomor massa kecil
Pembahasan:
Hukum Oktaf menyatakan bahwa jika unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom, maka sifat unsur tersebut akan berulang setelah unsur kedelapan.
Jawaban: E
5. Di bawah ini merupakan nama golongan pada Tabel Periodik Unsur modern, kecuali…
A. Golongan IA: Alkali
B. Golongan IIA: Alkali Tanah
C. Golongan VA: Halogen
D. Golongan VIA: Kalkogen
E. Golongan VIIIA: Gas mulia
Pembahasan:
Penamaan golongan berdasarkan Tabel Periodik Unsur modern:
Golongan IA: Alkali
Golongan IIA: Alkali Tanah
Golongan IIIA: Aluminium/Boron
Golongan IVA: Karbon
Golongan VA: Nitrogen
Golongan VIA: Oksigen/Kalkogen
Golongan VIIA: Halogen
Golongan VIIIA: Gas Mulia
Jawaban: C
Lihat: 30 Soal dan Pembahasan Struktur Atom dan Tabel Periodik Unsur – UTBK SNBT
Perkembangan tabel periodik unsur telah melalui perjalanan panjang, mulai dari pengelompokan sederhana oleh Döbereiner hingga tabel modern yang berdasarkan nomor atom. Masing-masing teori dan sistem periodik membawa kita lebih dekat pada pemahaman yang lebih baik tentang sifat unsur-unsur, meskipun setiap sistem memiliki kelemahan di masanya.
Tabel periodik modern terus disempurnakan dengan penemuan unsur baru dan pengembangan teknologi. Dengan sistem ini, kita bisa lebih mudah memahami dan memprediksi sifat-sifat unsur, menjadikannya alat yang sangat penting dalam ilmu kimia.
Jika kamu ingin memberikan pertanyaan atau saran, kamu dapat mengirimkan email ke admin@anakreaksi.com
Semoga membantu, dan Salam Reaksi!!
Dukung Platform “Anak Reaksi” untuk Terus Berkarya!
Jika Anda menikmati konten ini dan merasa mendapatkan manfaat, Anda bisa mendukung kami dengan cara yang sederhana: traktir kami kopi! Dukungan dari Anda akan membantu kami terus membuat konten edukatif yang menarik di bidang kimia.
Terima kasih telah menjadi bagian dari “Anak Reaksi”! Traktir Kopi Saya di sini!
Dalam dunia kimia, pemahaman tentang reaksi eksoterm dan reaksi endoterm sangat penting karena kedua jenis reaksi ini terjadi dalam kehidupan…
Pendahuluan Pemanasan global adalah salah satu isu lingkungan yang paling mendesak saat ini. Sebagai guru, penting bagi kita untuk membantu…
Kamu pasti pernah mendengar istilah "air adalah pelarut universal," kan? Tapi, pernahkah kamu berpikir mengapa air bisa melarutkan begitu banyak…
Pernahkah kalian bertanya-tanya mengapa air sangat baik untuk melarutkan berbagai zat? Atau mengapa garam dapur (NaCl) bisa terlarut dengan mudah…
Bulan Mei akan menjadi momen penting bagi para calon mahasiswa yang berencana melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Seleksi Nasional Penerimaan…
Sifat Koligatif Larutan (SKL) adalah sifat larutan yang bergantung pada jumlah partikel zat terlarut di dalam larutan tapi tidak bergantung…